PEMANFAATAN BIOETHANOL SEBAGAI UPAYA UNTUK
MENYELAMATKAN BUMI
Meningkatnya jumlah penduduk di
Indonesia menyebabkan meningkat pula jumlah penggunaan bahan bakar, terutama
bensin dan solar yang digunakan untuk aktivitas transfortasi. Saat ini
Indonesia mengalami krisis energi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah
penggunaan bahan bakar fosil. Salah satu penyebabnya yaitu terlalu besar ketergantungan
penyediaan energi Indonesia pada bahan bakar fosil. Sebagian besar energi yang
dieksploitasi di Indonesia berasal dari energi fosil seperti minyak bumi dan
batu bara. Meskipun Indonesia salah satu Negara penghasil batu bara, minyak
bumi dan gas alam, namun dengan berkurangnya bahan bakar fosil akibat
penggunaan yang berlebih menyebabkan harga bahan bakar naik dan kualitas
kesehatan lingkungan menurun.
Penggunaan bahan bakar fosil yang
berlebih tidak hanya berdampak pada berkurangnya cadangan bahan bakar, tetapi
juga berdampak pada kondisi alam dan dapat dirasakan dampaknya oleh makhluk
hidup yang ada di bumi. Kondisi bumi saat ini sungguh sangat memprihatinkan,
bumi kita sedang terluka. Disadari atau tidak fenomena pemanasan global yang
diakibatkan dari penggunaan bahan bakar fosil yang berlebih itu akibat dari
ulah aktivitas manusia. Jutaan industri dan kendaraan bermotor mengeluarkan
gas-gas polutan dan CO2 ke atmosfer.
Sangat
terlihat dampaknya terhadap lingkungan udara, seperti di daerah perkotaan yang
padat penduduknya. Udara sudah tercemar karena tinggi nya aktivitas trasfortasi
yang menggunakan bahan bakar fosil. Selain itu, berdampak pula terhadap
lingkungan air. Air yang terbuang dari jalan raya apabila terbawa air hujan
akan mengandung bocoran bahan bakar dan larutan dari pencemaran udara yang
terbawa oleh air hujan, sehingga berdampak pula terhadap kesehatan makhluk
hidup.
Melihat
permasalahan tersebut harus ada penanganan yang lebih terarah, salah satu
solusinya yaitu dengan memanfaatkan biomassa yang ramah lingkungan dan tidak
membahayakan bagi makhluk hidup dan ekosistem di dalamnya. Seperti bioethanol
yang diolah dari fermentasi jerami padi. Bioetanol merupakan etanol (etil
alkohol) yang proses produksinya menggunakan bahan baku alami dan proses
biologis, berbeda dengan etanol sintetik yang diperoleh dari sintesis kimiawi
senyawa hidrokarbon. Sangat erat kaitannya dengan
kondisi alam saat ini yang butuh perhatian khusus agar kerusakan alam tidak
semakin parah. Boiethanol bisa membantu menanggulangi kerusakan alam, seperti
mengurangi polusi udara dan efek rumah kaca, karena bioethanol dapat digunakan
dalam jangka waktu panjang, dapat diperbaharui, bersifat abadi dan ramah
lingkungan. Bioethanol dikatakan ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi
karbon monoksida serta asap dan partikel yang dikeluarkannya pun lebih rendah.
Bioethanol itu sendiri dihasilkan dari fermentasi selulosa hasil hidrolisis
jerami padi. Untuk mendapatkan jerami padi yang diolah menjadi biethanol
sangatlah mudah, karena Indonesia terkenal dengan negara agraris sehingga
mayoritas masyarakat Indonesia terutama di kota Cianjur bercocok tanam padi.
Oleh karena itu, untuk memperoleh jerami padi dalam jumlah banyak bisa dengan
memanfaatkan jerami padi yang ada.
Jerami
padi tersebut bisa diolah menjadi bioethanol sebagai alternatif bahan bakar
fosil melalui beberapa tahap. Pertama pilihlah jerami padi yang masih segar
atau bisa juga yang baru dipanen, lalu dicacah-cacah dengan mesin penggiling
supaya halus, setelah halus masuk ketahap pretreatment yaitu membuka permukaan
lignin dengan cara direndam didalam wadah besar dengan menggunakan bahan kimia,
bisa juga menggunakan air kapur dan direndam selama 1-2 minggu atau dengan cara
ditekan dan dipanaskan secara cepat dengan uap panas. Setelah lignin lunak,
jerami dihidrolisis dengan menggunakan asam atau pun dengan enzim. Hidrolisis
asam menggunakan H2SO4 encer, jerami tersebut dimasak
dengan asam dalam suhu dan tekanan tinggi. Sedangkan hidrolisis dengan enzim
menggunakan enzim selulase. Cairan hasil hidrolisis dengan asam memiliki PH
yang sangat rendah sehingga harus dinetralkan dan didetoksifikasi sebelum difermentasi
menjadi ethanol. Selanjutnya proses fermentasi hidrolisis baik selulosa maupun
asam dengan menggunakan ragi roti (yeast). Setelah tahap fermentasi selesai,
masuk ketahap furifikasi ethanol meliputi distilasi dan dehidrasi. Pada tahap
distilasi yaitu meningkatkan kandungan ethanol menjadi 95 %, sisa air yang
masih ada dihilangkan dengan proses dehidrasi hingga kandungan ethanol mencapai
99,5 %. Setelah itu, ethanol siap untuk di gunakan dan dimanfaatkan.
Dapat
ditarik kesimpulan bahwa penggunaan bahan bakar fosil yang berlebih
mengakibatkan semakin berkurangnya cadangan bahan bakar fosil dan menurunnya
kualitas kesehatan lingkungan. Salah satu cara untuk menyelamatkan bumi kita
dari kerusakan lingkungan, yaitu dengan cara memanfaatkan jerami padi yang
diolah menjadi bioethanol. Dengan adanya bioethanol yang dapat digunakan
sebagai alternatif bahan bakar fosil yang ramah lingkungan, karena dapat
mengurangi emisi gas karbon monoksida serta asap dan partikel yang
dikeluarkannya pun lebih rendah jika di banding bahan bakar fosil. Bioethanol
juga tidak hanya berguna sebagai pengganti solar tetapi juga bisa digunakan
sebagai pengganti minyak tanah atau gas untuk memasak.
DAFTAR
PUSTAKA
Isroi.(2008).Bioethanol dari Jerami. http://isroi.com/2008/03/04/bioethanol-dari-jerami/.(diakses
pada tanggal 21 September 2013)
^Meta_Quw^.(2011).Jerami Padi yang
Berhasil Naik Pangkat Menjadi Bioethanol. http://metawy-fisika08.blogspot.com/2011/10/jerami-padi-yang-berhasil-naik-pangkat.html
.(diakses pada tangga 21 September 2013)
Santoso.Ichan.(2011). Pemanfaatan Limbah Pertanian Padi Sebagai Sarana Peningkatan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan. http://santozsandora.blogspot.com/2011/01/pemanfaatan-limbah-pertanian-padi.html.(diakses pada tanggal 21 September 2013)
Atmojo,Panji,Tri.(2010). Bioetanol
– Bahan Bakar Nabati. http://panjiatmojo.blogspot.com/2010/09/bioetanol-bahan-bakar-nabati.html.(diakses pada tanggal 21 September
2013)
Created :
Tita Herdila
Anggota ekstrakurikuler BOKIR
SMA Negeri 1 Cibeber
0 komentar:
Posting Komentar