SERIBU
KATA UNTUK ENERGI HIJAU
Kata energi hijau mungkin masih asing di telinga sebagian
orang. Pertanyaan yang muncul pertama kali adalah apa itu energi hijau? Apa
yang bisa dimanfaatkan dari energi hijau? Lalu adakah tindakan yang dapat kita
lakukan dalam mendukung penggunaan energi hijau? Banyak sekali pertanyaan yang
muncul ketika kita mendengar kata energi hijau. Energi hijau atau energi ramah
lingkungan adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai
sumber energi yang ramah terhadap lingkungan. Khususnya energi ini merujuk ke
sumber-sumber energi yang dapat diperbarui dan tidak mencemari lingkungan.
Selain air, sinar matahari dan angin terdapat pula energi yang berasal dari
makhluk hidup. Termasuk dalam kategori yang terakhir yang disebut sebagai biomassa.
Secara umum jenis energi ini termasuk kedalam energi terbaharui.
Lalu
apa hubungannya dengan penjelasan diatas? Energi di negeri kita ini sedang
krisis bahkan mungkin bisa dikatakan kritis karena penggunaannya yang tidak
bijaksana. Sebagai contoh konsumsi energi listrik di Indonesia sejak tahun 1998
sudah mengalami peningkatan yang signifikan, dengan kenaikan hampir 100 persen
pertahunnya. Yang jadi permasalahan
adalah energi yang selalu kita pakai adalah energi yang tidak dapat
diperbaharui, tepatnya yaitu energi dari bahan bakar yang berasal dari fosil. Kebutuhan energi di
negeri ini semakin hari semakin bertambah banyak. Padahal selain tidak dapat
diperbarui energi ini juga menghasilkan polusi atau dengan kata lain terjadi
pencemaran lingkungan dengan menghasilkan gas polutan seperti CO, CO2, NO, SO,
Timbal, dan lain-lain (pencemaran udara).
Apa itu pencemaran? Pencemaran adalah berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tempat tertentu yang menyebabakan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya (Ganeca, 2008).
Bagaimana suatu zat dapat dikategorikan sebagai pencemar lingkungan (polutan)?
Suatu zat dapat disebut sebagai polutan jika jumlahnya melebihi jumlah normal,
berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.
Bagaimana dengan pencemaran ini? Apakah kita harus
mengurangi penggunaan energi? Sepertinya bukan itu jawabannya, tetapi bagaimana
cara kita mencari substitusi untuk energi yang tidak ramah lingkungan tersebut menjadi energi yang ramah lingkungan dan dapat
diperbaharui. Solusi yang tepat untuk menjawab pertanyaan tadi adalah
penggunaan energi hijau sebagi sumber energi yang sedikit meninggalkan residu berbahaya terhadap
lingkungan. Sumber energi hijau dapat kita dapatkan dari biomassa, biodiesel,
panas bumi (geotermal), surya, air dan angin. Itu semua adalah yang kita miliki
tinggal kita mengolah dan merubah itu semua menjadi sumber energi yang
berpotensi untuk memenuhi segala keperluan manusia.
Apa saja yang dapat dimanfaatkan dari energi hijau?
Banyak sekali potensi energi hijau untuk dijadikan produk sebagi sumber energi.
Dan kita bisa memproduksi beberapa diantaranya untuk dipublikasikan dan
diaplikasikan kepada masyanrakat luas untuk secara langsung digunakan. Dan yang
dapat kita produksi diantaranya adalah bioetanol, biogas, dan biodesel. Bioetanol
sering ditulis dengan rumus etOH, zat ini termasuk energi terbaharui yang dapat
diproduksi dari tumbuhan, contohnya etanol dari buah berenuk. Ethanol ini
berfungsi sebagai bahan bakar tambahan bensin sehingga menjadi biofuel.
Biogas
merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik
atau fermentasi
dari bahan-bahan organik
termasuk di antaranya; kotoran manusia
dan hewan,
limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable
atau setiap limbah organik yang biodegradable
dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana
dan karbon dioksida. Dimana biogas ini
dapat mengambil alih fungsi minyak tanah dan gas LPG yang tidak ramah
lingkungan. Selain itu biogas ini dapat digunakan sebagai bahan baku penerangan
untuk lampu petromak. Biodiesel adalah bentuk bahan bakar diesel yang
menyebabkan lebih sedikit kerusakan lingkungan dibanding bahan bakar diesel
standar. Bahan baku biodiesel ini adalah rumput dan alga.
Lalu apa aksi nyata kita dalam mendukung penggunaan
energi hijau tersebut? Upaya yang dapat dilakukan khususnya kita sebagai
pelajar banyak sekali. Salah satunya dengan diadakan dan mengikuti ekstrakulikuler yang menampung siswa untuk
berinovasi di bidang lingkungan. Sebagai contoh ekstrakulikuler Botanical
Garden (BOGAR) yang ada di SMA Negeri 1 Cibeber bergerak dibidang lingkungan
dan permasalahannya. Di ekstrakulikuler ini kita dapat mempraktikkan pembuatan
energi hijau yang bersumber dari bioetanol, biodiesel dan terutama biogas.
Selain kita bisa memproduksinya kita juga bisa mempublikasikannya kepada
masayarakat luas. Kenapa memilih ekstrakulikuler sebagai medium mempraktikan
pembuatan biogas tersebut? Alasan pertama yaitu jumlah anggota di
ekstrakulikuler biasanya memadai, tidak berlebihan tidak pula kekurangan.
Alasan kedua yaitu ekstrakulikuler biasanya diikuti oleh siswa sesuai minatnya
masing-masing, karena sesuai minat maka siswa akan menunjukkan kesediaan lebih
dalam mempraktikan pembuatan biogas tersebut di rumah masing-masing secara
langsung. Maka penggunaan energi hijau ini akan semakin meluas di masyarakat.
Alasan terakhir yaitu berkaitan dengan waktu. Jika dibandingkan dengan KBM,
ekstrakulikuler memang tidak memiliki waktu sebanyak itu. Namun kegiatannya
bisa seintensif mungkin karena siswa menyediakan waktu lebih banyak untuk
ekstrakulikuler yang diikutinya.
Ketika
produksi energi hijau khususnya biogas di ekstrakulikuler sudah memadai dengan
kualitas baik dan dapat diaplikasikan secara langsung. Maka selanjutnya bisa diadakannnya
pameran untuk menunjukkan hasil produksi, alat-bahan, cara pengolahan dan cara
penggunaan energi hijau. Kegiatan ini bisa bekerjasama dengan pihak OSIS untuk
membantu proses kontribusinya. Peserta pameran ini yaitu guru, siswa,
masyarakat sekitar bahkan orang-orang luar yang tertarik terhadap energi ramah
lingkungan. Setelah pameran, anggota ekstrakulikuler bisa melakukan kegiatan
wirausaha energi hijau. Selain mendukung penggunaan energi hijau yang meluas,
juga dapat menghasilkan penghasilan untuk kegiatan selanjutnya. Untuk mendukung
keberlangsungan pembuatan maupun penggunaan energi hijau ini, maka perlu
diadakan kegiatan lain yang bertujuan untuk menyediakan bahan baku pembuatan
energi hijau. Kegiatan tersebut bisa berupa pembudidayaaan biomassa yang dapat
dijadikan sebagi sumber energi, seperti alga, pohon jarak, pohon berenuk, dan
lain-lain.
Jadi dapat disimpulkan, penggunaan energi hijau adalah
tindakan yang bijaksana dalam mengurangi pencemaran lingkungan di bumi.
Suarakan seribu kata untuk energi hijau ! Artinya kita mendukung sepenuhnya
dalam penggunaan energi hijau sesegera mungkin dan terus menerus berkelanjutan..
Karena sebagai penghuni bumi, haruslah memiliki kesadaran dalam menjaga,
mempertahankan dan melestarikan bumi ini untuk keberlangsungan hidup generasi
mendatang tanpa adanya pencemaran lingkungan. Maka penggunaan energi hijau
adalah suatu keharusan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Indoenergi. (2013). Energi, Energi Terbarukan
& Green Lifestyle. http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-biodiesel.html.
Diakses pada tanggal 19 September 2013.
·
Wikipedia bahasa Indonesia. (2013). Biogas. http://id.wikipedia.org/wiki/Biogas#Pupuk_dari_limbah_biogas.
Diakses pada tanggal 20 September 2013.
Created :
Yuni Kulsum
Anggota ekstrakurikuler BOKIR
SMA Negeri 1 Cibeber
0 komentar:
Posting Komentar