Kamis, 28 November 2013

Juara 1 Essay Bioleaf UNJ 2013

 SERIBU KATA UNTUK ENERGI HIJAU
            Kata energi hijau mungkin masih asing di telinga sebagian orang. Pertanyaan yang muncul pertama kali adalah apa itu energi hijau? Apa yang bisa dimanfaatkan dari energi hijau? Lalu adakah tindakan yang dapat kita lakukan dalam mendukung penggunaan energi hijau? Banyak sekali pertanyaan yang muncul ketika kita mendengar kata energi hijau. Energi hijau atau energi ramah lingkungan adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi yang ramah terhadap lingkungan. Khususnya energi ini merujuk ke sumber-sumber energi yang dapat diperbarui dan tidak mencemari lingkungan. Selain air, sinar matahari dan angin terdapat pula energi yang berasal dari makhluk hidup. Termasuk dalam kategori yang terakhir yang disebut sebagai biomassa. Secara umum jenis energi ini termasuk kedalam energi terbaharui.
Lalu apa hubungannya dengan penjelasan diatas? Energi di negeri kita ini sedang krisis bahkan mungkin bisa dikatakan kritis karena penggunaannya yang tidak bijaksana. Sebagai contoh konsumsi energi listrik di Indonesia sejak tahun 1998 sudah mengalami peningkatan yang signifikan, dengan kenaikan hampir 100 persen pertahunnya. Yang  jadi permasalahan adalah energi yang selalu kita pakai adalah energi yang tidak dapat diperbaharui, tepatnya yaitu energi dari bahan bakar  yang berasal dari fosil. Kebutuhan energi di negeri ini semakin hari semakin bertambah banyak. Padahal selain tidak dapat diperbarui energi ini juga menghasilkan polusi atau dengan kata lain terjadi pencemaran lingkungan dengan menghasilkan gas polutan seperti CO, CO2, NO, SO, Timbal, dan lain-lain (pencemaran udara).
            Apa itu pencemaran? Pencemaran adalah berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tempat tertentu yang menyebabakan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya (Ganeca, 2008). Bagaimana suatu zat dapat dikategorikan sebagai pencemar lingkungan (polutan)? Suatu zat dapat disebut sebagai polutan jika jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.
            Bagaimana dengan pencemaran ini? Apakah kita harus mengurangi penggunaan energi? Sepertinya bukan itu jawabannya, tetapi bagaimana cara kita mencari substitusi untuk energi yang tidak ramah lingkungan tersebut  menjadi energi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Solusi yang tepat untuk menjawab pertanyaan tadi adalah penggunaan energi hijau sebagi sumber energi yang sedikit  meninggalkan residu berbahaya terhadap lingkungan. Sumber energi hijau dapat kita dapatkan dari biomassa, biodiesel, panas bumi (geotermal), surya, air dan angin. Itu semua adalah yang kita miliki tinggal kita mengolah dan merubah itu semua menjadi sumber energi yang berpotensi untuk memenuhi segala keperluan manusia.
            Apa saja yang dapat dimanfaatkan dari energi hijau? Banyak sekali potensi energi hijau untuk dijadikan produk sebagi sumber energi. Dan kita bisa memproduksi beberapa diantaranya untuk dipublikasikan dan diaplikasikan kepada masyanrakat luas untuk secara langsung digunakan. Dan yang dapat kita produksi diantaranya adalah bioetanol, biogas, dan biodesel. Bioetanol sering ditulis dengan rumus etOH, zat ini termasuk energi terbaharui yang dapat diproduksi dari tumbuhan, contohnya etanol dari buah berenuk. Ethanol ini berfungsi sebagai bahan bakar tambahan bensin sehingga menjadi biofuel.
            Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida. Dimana biogas ini dapat mengambil alih fungsi minyak tanah dan gas LPG yang tidak ramah lingkungan. Selain itu biogas ini dapat digunakan sebagai bahan baku penerangan untuk lampu petromak. Biodiesel adalah bentuk bahan bakar diesel yang menyebabkan lebih sedikit kerusakan lingkungan dibanding bahan bakar diesel standar. Bahan baku biodiesel ini adalah rumput dan alga.
            Lalu apa aksi nyata kita dalam mendukung penggunaan energi hijau tersebut? Upaya yang dapat dilakukan khususnya kita sebagai pelajar banyak sekali. Salah satunya dengan diadakan dan mengikuti  ekstrakulikuler yang menampung siswa untuk berinovasi di bidang lingkungan. Sebagai contoh ekstrakulikuler Botanical Garden (BOGAR) yang ada di SMA Negeri 1 Cibeber bergerak dibidang lingkungan dan permasalahannya. Di ekstrakulikuler ini kita dapat mempraktikkan pembuatan energi hijau yang bersumber dari bioetanol, biodiesel dan terutama biogas. Selain kita bisa memproduksinya kita juga bisa mempublikasikannya kepada masayarakat luas. Kenapa memilih ekstrakulikuler sebagai medium mempraktikan pembuatan biogas tersebut? Alasan pertama yaitu jumlah anggota di ekstrakulikuler biasanya memadai, tidak berlebihan tidak pula kekurangan. Alasan kedua yaitu ekstrakulikuler biasanya diikuti oleh siswa sesuai minatnya masing-masing, karena sesuai minat maka siswa akan menunjukkan kesediaan lebih dalam mempraktikan pembuatan biogas tersebut di rumah masing-masing secara langsung. Maka penggunaan energi hijau ini akan semakin meluas di masyarakat. Alasan terakhir yaitu berkaitan dengan waktu. Jika dibandingkan dengan KBM, ekstrakulikuler memang tidak memiliki waktu sebanyak itu. Namun kegiatannya bisa seintensif mungkin karena siswa menyediakan waktu lebih banyak untuk ekstrakulikuler yang diikutinya.
Ketika produksi energi hijau khususnya biogas di ekstrakulikuler sudah memadai dengan kualitas baik dan dapat diaplikasikan secara langsung. Maka selanjutnya bisa diadakannnya pameran untuk menunjukkan hasil produksi, alat-bahan, cara pengolahan dan cara penggunaan energi hijau. Kegiatan ini bisa bekerjasama dengan pihak OSIS untuk membantu proses kontribusinya. Peserta pameran ini yaitu guru, siswa, masyarakat sekitar bahkan orang-orang luar yang tertarik terhadap energi ramah lingkungan. Setelah pameran, anggota ekstrakulikuler bisa melakukan kegiatan wirausaha energi hijau. Selain mendukung penggunaan energi hijau yang meluas, juga dapat menghasilkan penghasilan untuk kegiatan selanjutnya. Untuk mendukung keberlangsungan pembuatan maupun penggunaan energi hijau ini, maka perlu diadakan kegiatan lain yang bertujuan untuk menyediakan bahan baku pembuatan energi hijau. Kegiatan tersebut bisa berupa pembudidayaaan biomassa yang dapat dijadikan sebagi sumber energi, seperti alga, pohon jarak, pohon berenuk, dan lain-lain.
            Jadi dapat disimpulkan, penggunaan energi hijau adalah tindakan yang bijaksana dalam mengurangi pencemaran lingkungan di bumi. Suarakan seribu kata untuk energi hijau ! Artinya kita mendukung sepenuhnya dalam penggunaan energi hijau sesegera mungkin dan terus menerus berkelanjutan.. Karena sebagai penghuni bumi, haruslah memiliki kesadaran dalam menjaga, mempertahankan dan melestarikan bumi ini untuk keberlangsungan hidup generasi mendatang tanpa adanya pencemaran lingkungan. Maka penggunaan energi hijau adalah suatu keharusan.




 DAFTAR PUSTAKA
·         Indoenergi. (2013). Energi, Energi Terbarukan & Green Lifestyle. http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-biodiesel.html. Diakses pada tanggal 19 September 2013.
·         Wikipedia bahasa Indonesia. (2013). Biogas. http://id.wikipedia.org/wiki/Biogas#Pupuk_dari_limbah_biogas. Diakses pada tanggal 20 September 2013.


Created :
Yuni Kulsum
Anggota ekstrakurikuler BOKIR
 SMA Negeri 1 Cibeber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar